Nadran merupakan upacara adat yang biasa dilakukan oleh masyarakat pesisir laut di Desa Blanakan Kabupaten Subang. Upacara nadran telah dilaksanakn oleh masyarakat desa Blanakan semenjak tahun 1950 secara turun temurun karena amanat dari nenek moyang penduduk desa supaya melaksanakan upacara nadran setiap tahunnya yang biasanya dilaksanakan setiap bulan Agustus.
Upacara nadran bermula dari cerita Budug Basu yang mengisahkan naga paksa turun kebumi dari khayangan dan mengawini orang bumi. Ketika sedang bertelur naga paksa diutus untuk kembali ke khayangan, pada saat melewati daratan telur naga paksa jatuh dan menjelma sebagai sapi, bumerang menjadi hama, kemudian telur naga paksa jatuh di pesawahan dan menjelma menjadi dewi sri. Diatas lautan telur naga paksa jatuh kembali dan menjelma menjadi Budug Basu yang menjadi raja ikan. Masyarakat sekitar selalu menjaga kebenaran akan cerita bahwa budug basu menjadi raja ikan, sehingga upacara nadran selalu dilaksanakn supaya hasil tangkapan dapat melimpah.