Gembyung berasal dari dua suku kata yaitu Gem dan Yung. Gem berasal dari kata Ageman yang artinya ajaran, pedoman, atau paham yang diikuti oleh manusia, dan suku kata Byung berasal dari kata Kabiruyungan yang artinya kepastian untuk dilaksanakan. Gembyung memiliki nilai-nilai keteladanan untuk dijadikan pedoman hidup. Gembyung pertama kali berkembang pada masa penyebaran Islam. Pada saat itu Gembyung dimainkan oleh Para santri pesantren dengan bimbingan sepuh-sepuh.
Gembyung merupakan kesenian tradisional yang menggunakan genjring sebagai alat utama. Gembyung pada saat pagelaran selalu menampilkan alunan musik yang sangat tradisional dan musik dilantunkan juga mengandung unsur yang sangat sacral. Hal tersebut dipegang teguh oleh para pemain Gembyung untuk menjaga keaslian seni tradisi yang diwariskan oleh leluhurnya.
Gembyung terdiri dari beberapa unsur yaitu Waditra, Pangrawit, Pemain alat musik, Juru kawih, Penari dan Busana.
(Sumber: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, 2018)